RAPAT SOSIALISASI PROGRAM SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN
PAGUYUBAN ORANG TUA SISWA TAHUN 2022-2023.
Sebagai tindak
lanjut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal, Program
Pendidikan Keluarga (Peran Kemitraan Dalam meningkatkan Karakter dan Prestasi
Peserta Didik) menjadi salah satu modal utama bagi SMA Negeri 1 Empang untuk
bisa maju dan berkembang dalam bekerja sama dan sama-sama bekerja. Dua kata
yang mengandung makna bahwa sinergitas itu harus dibentuk dan dibangun atas
komitmen bersama.
Sebagaimana
dipahami bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan manusia untuk
menumbuh kembangkan potensinya sesuai dengan nilai-nilai dan budaya yang ada
dalam masyarakat. Kualitas pembelajaran yang diperoleh siswa di sekolah, selain
tanggung jawab dari kepala sekolah dan guru juga merupakan tanggung jawab dari
orang tua. Sebaik apapun pembelajaran yang diperoleh oleh siswa jika tidak
ditindaklanjuti di lingkungan keluarga maka hasil pembelajaran yang diperoleh
oleh siswa tersebut tetap tidak akan optimal.
Kualitas pembelajaran yang diperoleh oleh anak-anak di sekolah bukan
hanya tanggung jawab kepala sekolah dan guru, namun menjadi tanggung jawab
orang tua juga. Sebaik apapun pelajaran yang diperoleh para siswa, jika tidak
ada keberlanjutannya saat di rumah, maka hasil pembelajaran yang didapatkan
oleh anak-anak pun tidak akan optimal.
Itu Oleh karena diperlukan
kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua siswa dalam membangun komunikasi
dua arah.
Orang tua sebagai bagian dari ekosistem pendidikan, memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Di sekolah memang sudah ada Komite Sekolah yang biasanya beranggotakan beberapa orang tua siswa. Namun, sejauh ini fungsi Komite Sekolah lebih banyak menjadi Pemberi pertimbangan (advisory agency), Pendukung (supporting agency), Pengontrol (controlling agency), dan
Mediator antara pemerintah
(eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. Dimana keempat
fungsi tersebut di atas dijalankan oleh
beberapa orang yang menjadi perwakilan orang tua siswa lebih banyak bersentuhan
dengan unsur pimpinan. Dan tidak terikat
langsung dengan substansi pendidikan dan teknis pengajaran maupun layanan dasar
pendidikan anak yang dilakukan oleh para guru di lapangan. Oleh karena itu,
untuk menjembatani komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa yang
langsung berkaitan dengan substansi pendidikan dan teknis pembelajaran,
seyogyanya dapat dibentuk forum atau paguyuban orang tua siswa—sebagai wujud nyata
upaya untuk turut aktif terlibat dalam membangun komunikasi dua arah antara
orang tua siswa secara keseluruhan yang tergabung dalam paguyuban orang tua
baik paguyuban kelas, maupun paguyuban di tingkat sekolah.
Terkait hal tersebut di atas, Senin 12 September 2022, sebagai aktualisasi program kehumasan, dilaksanakan “Rapat Sosialisasi Program Kerja Sekolah” sekaligus pembentukan paguyuban orang tua siswa bersama dengan orang tua Wali Murid Kelas X dan XI, bertempat di halaman depan Sekolah yang sehari harinya difungsikan sebagai area parkir siswa. Acara ini dimulai tepat pukul 09.00 WITA diawali dengan sambutan Kepala SMA Negeri 1 Empang Junaidi, S.Pd.,M.Pd. Di dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan bahwa masa kepemimpinan beliau selama satu tahun satu bulan sejak dimutasi sebagai Kepala SMA Negeri 1 Empang, sudah banyak ikhtiar perubahan dilakukan baik fisik maupun nonfisik, hasilnya adalah selama kurun waktu tersebut secara kuantitatif ditunjukkan oleh jumlah siswa sebelumnya berjumlah 830 orang, tahun ini terdaftar sebanyak 946 siswa, dari 25 rombel di tahun sebelumnya meningkat menjadi 28 rombel, ini menunjukkan tingkat kepercayaan orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di SMA Negeri 1 Empang semakin baik. Secara kualitatif, prestasi siswa siswi SMA Negeri 1 Empang juga semakin baik. Dalam berbagai ajang lomba yang diikuti, siswa siswi SMA Negeri 1 Empang berhasil mencatatkan namanya sebagai juara dan yang terbaru, dua orang siswa siswi SMA Negeri 1 Empang berhasil mencatatkan namanya sebagai satu satunya duta SMA di Kabupaten Sumbawa pada bidang astronomi, dan lolos sebagai peserta Olimpiade sains Nasional “Tingkat Nasional” setelah meraih juara 1 dan 2 di ajang yang sama tingkat Provinsi.
Berikutnya dilanjutkan dengan Pemaparan program sekolah
oleh masing masing wakil kepala sekolah yang mengurusi masing masing teknis, yang diawali oleh Waka Humas Muhammad Faesal, SE. Di dalam pemaparannya
Waka Humas menjelaskan kepada orang tua siswa kelas X dan XI tentang pentingnya
membentuk Paguyuban Orang Tua Siswa sebagai wadah komunikasi antara orang tua
peserta didik, wali kelas dan guru melalui pembentukan grup WhatsApp. Sehingga
permasalahan pembelajaran yang dihadapi peserta didik di rumah maupun di
sekolah dapat dikomunikasikan dan dicarikan solusi terbaiknya dengan cepat.
Oleh karenanya, Waka Humas mohon ijin kepada orang tua peserta didik, agar
nomor WA yang dicantumkan di absen dapat digunakan untuk membuat grup WA, untuk
kepentingan pembentukan paguyuban orang tua siswa.
Pemaparan selanjutnya disampaikan Waka kurikulum Mahfud, S.Pd. Waka kurikulum dalam mengawali pemaparannya memulai dengan kata kunci bahwa “siswa SMAN 1 Empang sejumlah 946 adalah anak bersama dari guru guru dan orang tua siswa. Dari pukul 07. 15 s.d 14.00 menjadi anak bapak ibu guru di sekolah, dan sisanya adalah anak dari para orang tua, karenanya acara hari ini menjadi sangat urgen baik bagi pihak sekolah maupun orang tua, karena membicarakan mengenai kelangsungan masa depan anak anak kita bersama. Selanjutnya waka kurikulum menyampaikan sedikitnya ada 4 hal secara teknis terkait bidang kurikulum meliputi status SMA Negeri 1 Empang sebagai sekolah inklusi sejak 2016, kemudian menyampaikan masalah KBM dengan titik tekan kehadiran siswa di dalam kelas dan berbagai masalah yang timbul di lapangan, dan kemudian masalah Evaluasi, baik kuantitas maupun teknis pelaksanaannya, dan yang terakhir waka kurikulum kembali menyinggung tentang pentingnya peranan Paguyuban Orang Tua Siswa bagi kemajuan kegiatan pembelajaran di sekolah sebagai jembatan komunikasi antara orang tua peserta didik dengan guru-guru di sekolah. Waka Kurikulum menyoroti persyaratan peserta didik untuk mengikuti ujian. “Fakta hari ini bahwa masih ada beberapa orang peserta didik yang belum pernah hadir dalam pertemuan tatap muka di sekolah, padahal kemungkinan izin kepada orang tuanya untuk datang ke sekolah“. Menurut beliau, keadaan ini dapat terjadi karena kurangnya komunikasi antara orang tua dengan pihak sekolah. Karenanya, beliau berharap melalui pembentukan Paguyuban Orang Tua Siswa di kelas dan sekolah dapat menjadi jembatan komunikasi efektif untuk membangun sinergi yang kuat dalam upaya perbaikan kualitas hasil pembelajaran.
Pemaparan
selanjutnya Waka bidang Kesiswaan Anna Susilawati, S.Pd penyampaian butir butir
pasal demi pasal tata tertib sekolah yang banyak menjadi masalah di lapangan. ,
Ibu Anna menyoroti tentang pelaksanaan tata tertib di lingkungan sekolah yang
menurut beliau membutuhkan komitmen bersama agar tata tertib itu bisa
dijalankan dengan baik. Seperti contohnya penggunaan knalpot racing di lingkungan sekolah yang sudah
terlebih dulu dilarang, dan sekolah sudah menindak tegas aturan itu dengan
tidak boleh parkir di dalam lingkungan sekolah. Selanjutnya Bu Anna berharap
agar orang tua peserta didik dapat mengontrol penggunaan handphone/smartphon
anak-anaknya, apalagi pihak sekolah sudah menerbitkan larangan membawa dan
menggunakan handphone di lingkungan sekolah selain untuk menunjang kegiatan
evaluasi di sekolah. Lebih lanjut
Paparan Program
sekolah bagian akhir disampaikan oleh Wakasek bidang Peningkatan Imtaq Haqul
Amin, S.Pd. Ustad Haqqul (sapaan akrab Beliau) menyampaikan tentang program
kerja bidang Imtaq yang selama ini sudah dilaksanakan di sekolah, seperti
kegiatan Jum’at Imtaq yang rutin dilaksanakan setiap minggunya. Ust. Haqul
berharap adanya perhatian orang tua, salah satunya dengan rutin menanyakan
kepada anak-anaknya tentang materi ceramah setiap minggunya agar tertanam
perhatian anak terhadap materi dakwah yang disampaikan. Lebih lanjut, beliau
juga menyampaikan tentang pentingnya pembiasaan pada anak-anak melalui
pemaksaan, misalnya pada setiap sholat dzuhur berjamaah Siswa perlu diabsen di
awal-awal sebelum menjadi kebiasaan bagi mereka karena kebutuhan.
Acara dilanjutkan
dengan penyerahan penghargaan kepada Bapak Ibu Guru Purna Tugas dan Guru yang
pindah ke tempat tugasnya yang baru. Pada kesempatan ini, sekolah secara resmi
melepas Bapak Drs. Ibrahim yang sudah memasuki usia pensiun sebagai PNS pada
bulan Juni lalu. Turut dilepas pada
kesempatan ini Ibu Arti Rabiatul Adawiyah, S.Pd. SD yang pernah membantu
mengajar PAI dan BP selama kurang lebih 3 tahun
akan melanjutkan pengabdiannya sebagai PPPK di SD Negeri Bonto dan Ibu
Intan Fuji Lestari, S.Pd yang akan melanjutkan pengabdiannya sebagai guru PPPK
sejarah di SMK Negeri 1 Plampang.
Kami atas nama keluarga besar
SMA Negeri 1 Empang menyampaikan selamat menjalankan tugas di tempat yang baru,
semoga pengabdiannya selama di SMA Negeri 1 Empang menjadi ladang amal. (tw)