Smansa
Empang (7/10).
Ada nuansa yang berbeda dalam
kegiatan Jum’at Imtaq pagi ini, pelaksanaan program Guru/Penceramah Tamu pada
minggu pertama awal bulan. Peserta didik kebanggaan SMA Tana Karoya nampak
begitu antusias mengikuti tausiyah pagi ini. Tanpa komando seperti biasanya
anak-anak kelas X, XI maupun kelas XII dengan inisiatifnya sendiri langsung
memasuki arena yang sudah disiapkan oleh panitia sore hari sebelumnya. Padahal,
lapangan olahraga yang biasanya digunakan untuk kegiatan imtaq, tampak basah
setelah diguyur hujan sore hari kemarin ternyata tidak menyurutkan niat mereka
walaupun dengan alas duduk seadanya, mereka siap mendengarkan tausiyah yang
akan disampaikan oleh ustadz. Bertindak sebagai penceramah pagi ini, Al Ustadz
H. Rahmat Fitrah Ramdhani, LC. Beliau sehari-harinya adalah pimpinan Pondok
Pesantren Al-Fitrah Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu tausiyah kali ini
mengangkat tema “Sampai Kapan Kau Akan Menunda?.”
Di dalam tausiyahnya, Ustadz Fitrah mengajak seluruh hadirin untuk
senantiasa memelihara ketaatannya kepada Allah SWT, “Ialah Rabb yang menjamin
rezeki bagi mahklukNya yang berjalan di muka bumi ini, Ialah Rabb yang mengatur
seluruh urusan makhluk-makhlukNya, Ialah Tuhan yang berhak dan benar untuk
disembah. Sholawat serta salam marilah kita sampaikan kepada panutan, pelita
yang Allah SWT utus di tengah tengah umat manusia guna menyelamatkan mereka
dari kegelapan menuju cahaya dari peribadatan kepada sesama makhluk menuju peribadatan kepada sang khalik
semata.”
Di antara kenikmatan yang Allah SWT berikan kepada kita semua adalah tenaga fisik dan kekuatan pikiran di masa muda yang yakinlah tidak akan berulang ketika usia kita mulai menua. Nabi SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam At Tirmidzi bersabda: “Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya” (HR. Tirmidzi).
Lebih lanjut Ustadz Fitrah menguraikan tentang hadits tersebut. “Yang
pertama, tentang usia kita. Usia kita, untuk apa kita habiskan. Jangankan usia
puluhan tahun, tidak ada satu detik, menit
dan jam yang bergulir pun melainkan kita akan mempertanggungjawabkan di
hadapan Allah SWT. Tidak ada satu ucapan pun yang terucap dari lisan manusia
melainkan di kanan dan kirinya ada malaikat yang siap untuk mencatatnya. Yang kedua, Ilmu adalah kunci utama dalam
menjalani kehidupan. Artinya, bila kita menginginkan sesuatu urusan dunia, maka
diperlukan ilmu. Demikian juga, bila kita menginginkan pahala akhirat,
diperlukan ilmu. Maka, jika ilmu itu bermanfaat akan menjadi sumber ketenangan
hidup, yang disebabkan dalam diri pemiliknya ada rasa takut dan ketundukan
total kepada Allah SwT.
Yang ketiga, yang secara khusus saya tujukan kepada kita semua Masa
muda, untuk apa kita gunakan. Masa muda adalah fase yang didalamnya Allah SWT
berikan keunggulan yaitu kekuatan fisik dan kekuatan pikiran, yang tidak akan
bisa kita dapati melebihi kekuatan fisik dan pikiran hari ini. Apabila tidak
dimanfaatkan dengan baik, perlahan tetapi pasti, kekuatan itu berubah menjadi
kelemahan seiring pertambahan usia. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Rum Ayat
54: “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan
apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa.” ( Q.S Ar Rum 54)
Silahkan
rancang masa depan kalian dengan sebaik baiknya, menjadi apapun kalian
nantinya, identitas diri sebagai seorang muslim tidak boleh lepas, jadilah
dokter misalnya yang berkepribadian muslim, Insya Allah kalian akan menjadi
pribadi yang berguna dan banyak manfaatnya bagi masyarakat.
Perkara
ketiga, Harta yang Allah SWT karuniakan kepada kita, dari mana kita dapatkan,
untuk apa kita belanjakan. Jagalah kesucian kita dalam hal Makanan dan minuman
kita, jangan biarkan ada sesuap makanan yang haram masuk ke dalam tubuh dan
menyentuh daging kita. Mencari anugerah Allah tidaklah dilarang, bahkan
diperintahkan. Namun, karena kasih sayang-Nya, Allah juga memerintahkan manusia
agar hanya untuk memakan yang halal lagi baik. Mafhumnya, kita
diperintahkan untuk memperoleh makanan tersebut dengan jalan yang halal lagi
baik pula.
Halalnya
makanan dan cara mencarinya sangat ditekankan, sehingga kita wajib makan harta
yang halal, maka jika sewaktu di dunia kita selalu memperhatikan makanan yang
kita makan dan cara mencarinya, tentu akan menyelamatkan kita dari pertanyaan
pada hari kiamat.
Perkara
keempat adalah untuk apa badanmu digunakan? Manusia dikaruniai Allah jasad yang
sempurna yang disertai panca-indra, akal pikiran, dan hati. Karenanya harus
dimanfaatkan untuk mengabdi kepada Allah. Dia pun melarang kita menjatuhkan
diri ke lembah kesengsaraan dan kebinasaan.
Oleh
karena itu, Allah SwT mengharamkan narkoba, minuman keras, berzina, dan
akitivitas lain yang merusak kesehatan badan. Allah berfirman: “Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-Baqarah: 195).
Lebih
lanjut, Al Ustadz Fitrah berpesan kepada para guru sebagai orang tua yang
bertugas mendidik anak-anak di sekolah agar tetap amanah melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya, karena tugas yang diamanatkan kepada bapak Ibu Guru
adalah ladang amal ibadah.
Segenap
civitas akademika SMA Negeri 1 Empang menyampaikan ucapan terima kasih atas
kesediaan Al Ustadz H. Rakhmat Fitrah Ramdhani, L.c mengisi tausiyah di Jumat
Imtaq pagi ini. Semoga ilmu yang disampaikan kepada kami mendapatkan imbalan
pahala yang berlipat ganda di sisi Allah SWT.