Selasa, 22 Agustus
2023.
SMA Negeri 2
Sumbawa Besar adalah salah satu sekolah besar yang telah ditunjuk sebagai salah
satu sekolah penggerak di Kabupaten Sumbawa.
Sebagai sekolah penggerak, SMA Negeri 2 Sumbawa Besar ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu role model (referensi) bagi sekolah lainnya dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka sebagai penyempurnaan dari Kurikulum 2013 ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi satuan Pendidikan dalam memfasilitasi seluruh rangkaian pembelajaran yang berfokus kepada peserta didik.
Kegiatan
Pengimbasan IKM dari SMAN 2 Sumbawa Besar ini diharapkan dapat menjadi bahan
dasar di dalam penyusunan rencana pembelajaran yang merdeka baik itu bagi
peserta didik maupun pendidik di SMA Negeri 1 Empang.
Kegiatan
Pengimbasan yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari sebelumnya ini karena
berbagai macam kesibukan dari kedua sekolah, akhirnya baru bisa dilaksanakan
hari ini, hari Selasa, 22 Agustus 2023 dengan mengambil tempat di Ruang Guru
SMA Negeri 1 Empang serta diikuti oleh
seluruh bapak/ibu guru mata pelajaran. Turut hadir di dalam rombongan Tim
Pengimbas dari SMA Negeri 2 Sumbawa Besar;
Kepala Cabang Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa Bapak Nasrullah Darwis,
S.Pd.,M.Pd. Kepala SMA Negeri 2 Sumbawa Besar bapak Sahyuddin, S.Pd.,M.A.Tesol.
Pengawas Pembina SMA Negeri 1 Empang Ibu Dra. Masuji Mando, Pengawas Pembina
SMA Negeri 2 Sumbawa Besar bapak Drs. Sugiyo Utomo serta bapak Hendra Julianto,
S.Pd.I.Gr. Nara sumber Kurikulum Merdeka dari SMA Negeri 2 Sumbawa Besar.
Adapun rangkaian
materi yang disampaikan di dalam kegiatan ini antara lain; Kebijakan Pemerintah
( Program Sekolah Penggerak dan Implementasi Kurikulum Merdeka), Refleksi
Kegiatan Pembelajaran, Paradigma Baru Kurikulum Merdeka, Pemahaman Capaian
Pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran dan alur
tujuan, modul ajar, perencanaan berbasis data, menyusun KOSP dan modul ajar.
Perencanaan , penerapan serta evaluasi Penguatan Projek Profil Pelajar
Pancasila (P5). Penerapan dan Praktik Pembelajaran Berdiferensiasi, Model dan
Praktik Evaluasi. Serta yang tidak kalah menariknya, pendidik dikenalkan dengan
pemanfaatan teknologi prioritas yang dapat menunjang dalam pembelajaran di
kelas.
Kepala SMA Negeri 1
Empang Pawellowi, S.Pd. di dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan
Pengimbasan ini direncanakan di minggu-minggu awal Agustus, namun karena begitu
banyak kegiatan lainnya yang harus dilaksanakan sehingga hari inilah kegiatan
bisa dilaksanakan. Terkait penganggaran, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini
terlaksana menggunakan anggaran yang berasal sharing dua sekolah, SMA Negeri 2
Sumbawa Besar sebagai sekolah Pengimbas yang memiliki kewajiban untuk
menularkan, dan SMA Negeri 1 Empang sebagai sekolah yang menerima manfaat
pengimbasan.
Beliau berharap
bahwa hasil pengimbasan IKM di SMA Negeri 1 Empang bisa mengikuti jejak
implementasi kurikulum merdeka seperti praktik baik di SMA Negeri 2 Sumbawa
Besar.
Sementara itu,
Kepala Cabang Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa bapak Nasrullah Darwis M.Pd. di dalam kesempatan membuka kegiatan
Pengimbasan IKM ini, menyampaikan apresiasi atas capaian prestasi SMA Negeri 1
Empang selama ini.
Menyinggung raport
mutu sekolah, seperti halnya peserta didik, setiap sekolah juga memiliki raport
pendidikan, lembar penilaian yang sangat penting artinya untuk melihat warna
kualitas sekolah. Beberapa hal penting untuk diperhatikan oleh sekolah terkait
raport pendidikan antara lain kemampuan literasi dan numerasi di sekolah
sebagai kemampuan yang bersifat umum dan mendasar. Untuk kemampuan literasi di
SMA Negeri 1 Empang berada di kelompok A baik sekali, peserta didik telah
mencapai kompetensi minimum yang luar biasa. Sedangkan untuk Kemampuan
numerasinya, SMA Negeri 1 Empang masih berada di bawah kompetensi minimum secara nasional.
Terkait kegiatan
Pengimbasan IKM hari ini, beliau menyebutkan bahwa jika kurikulum merdeka sudah
benar-benar dilaksanakan, maka literasi, numerasi dan semua iklim kondusifitas
sekolah akan serta-merta naik untuk jangka panjang, oleh karenanya ikhtiar
implementasi kurikulum merdeka harus dimulai dari sekarang.
Di bagian akhir
sambutannya, pak KCD menyinggung penggunaan dana BOS. Beliau berharap agar
sekolah benar-benar bisa memanfaatkan dana BOS untuk meningkatkan kemampuan
literasi, numerasi, mengurangi angka drop out peserta didik serta untuk
mengentaskan semua persoalan-persoalan yang ada di raport pendidikan, oleh
karenanya perencanaannya harus berbasis data. Artinya, implementasi dana BOS
harus melihat datanya lebih dulu, baru memutuskan untuk melakukan intervensi
penggunaan dengan titik tekan pada kemampuan sekolah yang kurang.
Kegiatan
Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka sesuai rencana dilaksanakan selama
satu hari penuh, diharapkan dapat menjadi bekal bagi bapak/ibu guru mata
pelajaran di SMA Negeri 1 Empang agar menjadi guru yang semakin profesional.