Minggu terakhir kegiatan belajar mengajar semester ganjil tahun 2023/2024 Remus bersama OSIS Smart Sekolah hebat bersahabat SMA Ngeri 1 Empang menyelenggarakan kegiatan Jum'at Imtaq dirangkai dengan kegiatan Guru Kunjung dengan mendatangkan penceramah dari staf pengajar Pondok pesatren Al-Fitrah mangelewa Kabupaten Dompu dalam rangka peringatan HGN dan upaya mempertajam visi beriman tahun 2023/3034
“Bagaimana Menjaga Masa Muda Kita” adalah judul tausiyah yang
disepakati oleh Pak Ustadz Dedo Diawansyah, Lc bersama Pengurus Remus dan OSIS SMA Negeri
Empang pada Jum’at Imtaq pagi kemaren .
Ustadz Dedo, demikian nama panggilan beliau, adalah salah seorang staf
pengajar pada Pondok Pesantren Al-Fitrah Manggelewa, Dompu.
Kegiatan imtaq pagi ini dipandu oleh ananda Ade Zulfikar Rajasa, wakil
Ketua OSIS SMA Negeri 1 Empang. Diawali dengan lantunan Surah Yusuf ayat 1 s.d
15 oleh ananda Ilham Almustofa, dilanjutkan dengan sajian tausiyah dari Ustadz
Dedo Diawansyah, Lc.
Di dalam tausiyahnya, Ustadz Dedo mengajak seluruh jama’ah Imtaq agar
senantiasa bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita, karena
setiap nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita akan kita pertanggungjawabkan
di hadapan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al
Isra ayat 36, yang artinya:
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan dimintai
pertanggungjawabannya.”
Allah SWT juga berfirman dalam Qur’an Surah At-Takatsur ayat 8 yang
artinya: “Kemudian, kamu pasti benar-benar akan ditanyai pada hari itu tentang
kenikmatan (yang megah di dunia itu).” (QS. At-Takatsur:8)
Lebih lanjut Dedo menjelaskan bahwa salah satu nikmat yang patut untuk
disyukuri dan mungkin luput dari pandangan kita, nikmat yang begitu luar biasa nilainya,
adalah nikmat untuk tetap berada di dalam Islam, Allah SWT memilih kita untuk
menjadi hambaNYA yang beriman. Allah SWT memilih kita diantara jutaan hamba
Allah yang tidak percaya dan mengingkari Allah SWT. Padahal, paman Nabi sendiri
Abu Thalib, yang membela Nabi dan siap memasang dada untuk melindungi Nabi
ketika berdakwah di Mekah. Namun, hidayah Allah tidak sampai kepadanya. Di hari
kematian Abu Thalib, Nabi duduk di samping Abu Thalib yang sedang di kelilingi
orang-orang kafir lainnya. Nabi berkata kepada Abu Thalib, “ wahai pamanku, ucapkan
laa ilaaha illallah, sebuah kalimat yang aku akan membelamu di hadapan Allah.”
Namun, hidayah milik Allah, pamannya meninggal dalam keadaan tidak beriman
kepada Allah SWT.
Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW dalam firman-NYA yang
artinya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,
dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (Q.S.
Al-Qashash: 56).
Allah SWT lebih memilih hidayah itu diberikan kepada Bilal, seorang
hamba sahaya, namun Allah muliakan dengan keislaman dan keimanan. Allah lebih
memilih Salman Alfarisi yang harus berjalan dari negeri yang jauh untuk
menjemput hidayah Allah SWT.
Sementara itu, berkaitan dengan judul tausiyah yang disepakati bersama
pengurus OSIS SMA Negeri 1 Empang, “Bagaimana Menjaga Masa Muda Kita”, Ustadz
Dedo mengingatkan seluruh peserta didik bahwasanya masa muda adalah masa yang
luar biasa, masa dimana Islam sendiri menaruh perhatian yang sangat luar biasa.
Allah dan rasul-NYA meletakkan perhatian khusus untuk masa muda. Rasulullah SAW
bersabda, “Tak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai
ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya, dihabiskan untuk apa;
tentang masa mudanya, dipergunakan untuk apa; tentang hartanya, darimana
diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang ilmunya, apakah sudah
diamalkan”. (HR At-Tarmidzi).
uatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah SWT akan memudahkannya jalan
menuju surga.” (HR Muslim no. 2699).
Maka, perhatikan pertanyaan Allah SWT; yang pertama, Allah menanyakan
kita tentang umur, kedua Allah menanyakan kita tentang masa muda kita. Kita
tahu masa muda termasuk dari umur kita, namun kenapa Allah SWT mengkhususkan
masa muda? Ini menunjukkan betapa pentingnya masa muda bagi seorang manusia.
Masa muda adalah masa keemasan bagi seseorang manusia. Orang-orang yang mampu
memanfaatkan masa mudanya di dalam garis syariat dan ketaatan kepada Allah SWT adalah
orang-orang yang beruntung.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang
dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali
naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam
beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua
orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan
berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang
wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku
takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah
lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan
tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan
sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
Di antara tujuh golongan yang disebutkan oleh Rasulullah SAW diatas,
seorang pemuda yang tumbuh besar di dalam ketaatan kepada Allah SWT, tumbuh besar
diatas beribadah kepada Allah SWT.
Pada bagian akhir tausiyahnya, Ustadz Dedo mengajak seluruh jamaah
Imtaq yang hadir untuk menjauhi maksiat dan dosa, maksiat dan dosa adalah apa
yang membuat hati gelisah. Kebahagiaan hakiki hanya terdapat di dalam iman dan
ketaatan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman di dalam Qur’an Surah Thaha ayat
124 yang artinya: “Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam
keadaan buta.”(Q.S. Thaha: 124)
Ketika jiwa kita condong untuk melakukan maksiat, maka ingatlah sabda
Rasulullah SAW: “Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya
Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363.
Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Di akhir kegiatan Jum’at Imtaq, Kepala SMA Negeri 1 Empang Bapak
Pawellowi, S.Pd., menyampaikan Arahan singkat. Di dalam Arahannya, beliau mengajak
seluruh jamaah Imtaq agar dapat meringankan langkahnya untuk menghadiri
majelis-majelis ilmu seperti Jum’at Imtaq ini untuk memperdalam ilmu agamanya.
Beliau berpesan agar para jamaah Imtaq yang hadir dapat menikmati
kehadirannya dengan mengikuti dengan penuh perhatian apa yang disampaikan oleh
penceramah agar kehadirannya di majelis ilmu bermanfaat.
Lebih lanjut, beliau berharap agar seluruh peserta didik dapat mengisi
hati dan pikiran di usia mudanya untuk bisa berkembang di kemudian hari, dengan
memanfaatkan usia mudanya dengan sebaik-baiknya untuk giat belajar dan melakukan
kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat, agar tidak menimbulkan penyesalan,
karena penyesalan selalu datang terlambat.
Di akhir Arah singkatnya, beliau berpesan kepada seluruh jama’ah imtaq
agar dapat menjadi teladan bagi dirinya sendiri, lebih-lebih bisa menjadi
teladan bagi orang lain.
Semoga Imtaq pagi ini bisa menjadi tambahan motivasi bagi seluruh
peserta didik SMA Negeri 1 Empang agar dapat mengisi masa mudanya dengan ilmu
agama, dengan niat dan amalan terbaik sebagai bekal kehidupan di dunia dan hari
akhirat kelak.