Sabtu,
24 Februari 2024.
Remaja
sebagai calon penduduk usia produktif perlu dibekali agar siap menjadi generasi
berencana sebagai pelaku pembangunan yang memahami kebutuhan gizinya dan
pencegahan anemia.
Peserta
didik SMA berada pada rentang usia remaja (15 s.d 19 tahun). Sebagai remaja mereka
harus dilibatkan dalam upaya perbaikan gizi.
Kegiatan
Sosialisasi dipilih sebagai salah satu upaya yang dinilai selama ini cukup
efektif untuk meningkatkan kapasitas remaja Pengurus Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIK-R) di tingkat SMA dalam segi pengetahuan tentang
substansi gizi dan pencegahan anemia remaja sebagai usaha untuk mencegah stunting,
yang nantinya akan berperan sebagai fasilitator edukasi kepada teman sebaya.

Kegiatan
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada peserta didik agar
memahami kebutuhan gizinya dan anemia, apa itu stunting, dampak dan
pencegahannya. Harapannya adalah agar peserta didik dapat memahami bahwa kebutuhan gizi remaja, anemia dan stunting
merupakan permasalahan yang harus diatasi dan menjadi bagian dari tanggung
jawabnya sebagai remaja dalam pencegahannya.
Remaja
merupakan target penting dalam upaya memahami kebutuhan gizi remaja, dan pencegahan
anemia. Remaja kelak akan menjadi orang tua sehingga perlu mempersiapkan diri
sebelum memasuki kehidupan berkeluarga. Remaja sebagai generasi penerus juga
diharapkan menjadi agen perubahan. Oleh karena itu, perlu dibangun kesadaran di
dalam diri remaja untuk terlibat dalam upaya perbaikan gizi, dan pencegahan
anemia bagi remaja.
PIK-R
Asyik SMA Negeri 1 Empang bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Sumbawa menggelar kegiatan sosialisasi bagi peserta didik SMA Negeri 1 Empang
sebagai tindak lanjut workshop Edukasi Gizi dan Anemia kepada remaja usia 15
s.d 19 tahun.
Kegiatan
Sosialisasi yang mengambil tempat di Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Empang ini
dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Ibu Anna Susilawati S.Pd. Di dalam sambutannya, menyampaikan
bahwa PIK-R Asyik sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1
Empang telah banyak menorehkan prestasi baik di Tingkat Kabupaten, Provinsi
hingga mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat di Tingkat Nasional.

PIK-R
Asyik merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan karakter peserta didik SMA
Negeri 1 Empang sebagai bagian dari remaja Indonesia, melalui kegiatan
Sosialisasi ini sebisa mungkin menghindari penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, dan bahan adiktif lainnya baik zat alami atau sintetis (napza),
menghindari pernikahan usia dini dan memahami pentingnya
kebutuhan gizi sebagai remaja, sehingga kedepannya peserta didik yang sedang berada
pada usia remaja ini tumbuh sebagai salah satu sumber kekuatan pembangunan
nasional.

Sementara
itu, Ketua Pokja Remaja BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat Bapak Syamsul Anam di
dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta didik SMA Negeri 1 Empang sebagai
bagian dari remaja Indonesia adalah harapan bangsa, di pundak merekalah tongkat
estafet kepemimpinan akan diletakkan. Oleh karenanya, beliau berharap remaja-remaja
SMA Negeri 1 Empang merupakan remaja yang bercita-cita besar, memiliki semangat
besar seperti Bung Karno, Bapak proklamator Indonesia. Remaja-remaja yang
bercita-cita dan semangat besar adalah remaja yang hebat dan tentunya merupakan
remaja-remaja yang sehat jiwa dan raganya.
Untuk
menjadi remaja yang sehat, maka remaja-remaja ini harus mengetahui cara menjaga
dirinya dengan memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, dan mencegah anemia agar
tetap sehat dan tetap tumbuh sebagai remaja harapan bangsa.

Beliau
menjelaskan bahwa remaja perlu dibekali life skill. Life skill yang dimaksud
adalah kemampuan untuk berperilaku adaptif dan positif untuk menghadapi
tantangan kehidupan. Hal ini bisa diupayakan dengan bantuan pengurus PIK-R Asyik
untuk memberikan edukasi kepada teman sebaya.
Remaja
pengurus PIK-R Asyik diharapkan bisa mengajak remaja yang lain di sekolah untuk
memperhatikan isi piringnya, meningkatkan life skill, dan memperhatikan hal-hal
yang diperlukan untuk menghindari anemia agar tumbuh menjadi generasi produktif.
Semoga
dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, bekal ilmu yang didapat dapat berguna bagi
diri sendiri dan bagi teman sebaya di sekolah, sehingga nantinya dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.