Kamis, 20 Maret 2025
Semenjak kebijakan penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan siswa dari satuan pendidikan pada tahun 2021 dan digantikan dengan Ujian Sekolah, dan penentuan kelulusan siswa ditentukan oleh sekolah. Keputusan ini diambil oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Sebelumnya, pada tahun 2020, Ujian Nasional masih dilaksanakan, tetapi sudah diumumkan bahwa tahun 2020 akan menjadi tahun terakhir pelaksanaan Ujian Nasional ². Setelah itu, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan digunakan untuk mengukur kompetensi siswa.
Semenjak 5 tahun bergulis kebijak kemdikbudristek tentang ujian sekolah, dan akan menjadi ujian sekolah terakhir, setelah adanya wacana Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti pada bulan Oktober 2024, akan mempertimbangkan semua kebijakan kemungkinan pengembalian pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
Dan merujuk ke SE Kapala Dinas Dikbud provinsi NTB nomor Nomor 40.3.9.2 /1189. UM/Dikbud T e n t a n g PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH SMA/SMK/SLB PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN PELAJARAN 2024/2025. Maka Panitia Ujian Sekolah SMA Negeri 1 Empang mengadakan Sosialisasi selama 2 hari dimulai pada hari Selasa 18 Maret 2025 dengan sasaran Siswa Kelas XII dan Rabu 19 Maret 2025 dengan sasaran orang tua siswa kelas XII.
Kegiatan sosialisasi dipusatkan di ruang Mushollah Nurul Ilmi SMA Negeri 1 Empang, dengan pertimbangan daya tampung. Penyampaian materi sosialisasi dalam dua hari tersebut oleh Kepala Sekolah dan Waka kurikulum selaku ketua panitia penyelenggara ujian sekolah tahun 2025. Dalam sambutan pengantarnya Pawellowi, S.Pd selaku kepala sekolah menyampaikan harapan kepada siswa kelas XII agar dalam proses ujian sekolah nanti lebih mengedepankan karakter kejujuran dan bukan mengejar angka sebagai tujuan, sebab akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan angka sebagai tujuan. Lebih lanjut Pawellowi menjelaskan bahwa bagaimanapun canggihnya aplikasi ujian yang digunakan kalau memang otak berfikir tentang ketidak jujuran maka siswa akan sibuk menemukan cara, mencari tutorial untuk menjebol aplikasi dan berlaku curang. Dan bukannya malah sibuk menghabiskan waktu untuk belajar.
Lebih lanjut dalam sambutan pengantarnya dihari kedua, pada orang tua/wali kelas XII Pawellowi selaku Kepala Sekolah menaruh harapan besar akan tugas orang tua untuk mengawal dan memantau keberadaan siswa selama liburam Idul fitri di rumah agar tetap belajar, behati hati melakukan berbagai bentuk kegiatan, menjaga kesehatan, karena tanggal 22 maret s.d tanggal 8 April 2025, siswa akan berada di lingkungan keluarga dan masuk kembali pada tanggal 9 april 2025 untuk berhalal bihala dengan bapak dan ibu guru serta sesama siswa, dan besoknya tanggal 10 April mereka akan memulai Ujian Sekolah selama 8 hari kedepan.
Kemudian penyampaian sosialisasi berikutnya oleh Ketua penyelenggara Ujian Sekolah tahun 2025. Dalam pemaparannya dihari pertama kepada 315 peserta ujian sekolah Mahfud, S.Pd pembicaraan dengan meyampaikan Quotes tentang kejujuran mengutip pendapat Warren Buffett “"Kejujuran adalah hadiah yang sangat mahal. Jangan mengharapkannya dari orang yang murahan." Kemudian menyampaikan beberapa hal teknis (1). Terkait Penggunaan aplikasi CBT Bimasoft. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, (2). Menyampaikan beberapa syarat baik sebagai peserta ujian, syarat masuk ruang, syarat masuk ke aplikasi ujian, (3) tata tertib sebagai peserta ujian dan terakhir terkait syarat kelulusan siswa dari satuan pendidikan SMA Negeri 1 Empang dan Nilai perolehan dalam ujian sekolah. Selanjutnya pemaparan dihari kedua ketua panitia menyampaikan materi sosialisasi dimulai dengan penyamaan persepsi kepada orang tua bahwa 315 siswa yang akan ikut ujian adalah anak kita beresama guru dengan orang tua, sehingga mereka menjadi tanggung jawab bersama sesuai tupoksi masing masing. Keberhasilan Mereka Adalah Kebanggaan Kita Bersama, Dan Kegagalan Mereka Adalah Kesedihan Kita Bersama.
Dalam penyampaiannya “Tau Kunil”, begitu beliau dipanggil kesehariannya, menyampaikan beberapa hal mulai darihala hal yang sifanya (1). Umum namun penting seperti: pesan agar anak dipantau selama liburan agar tetap mempersipkan diri, dijaga agar tidak sakit, dijaga agar tidak tidak melakukan tindakan kriminal, yang semuanya bisa menghambat mereka untuk mengikuti ujian, walaupun secara aturan membolehkan mereka mengikuti ujian dari tempat lain karena alasan tehnis dan darurat yang tidak bisa dihindari. mengingatkan kembali agar selama liuran seragam siswa disipakan, rambut dirapikan. (2). Menyampaikan data dan prosedur terkait pengambilan kartu peserta ujian dan kartu pasword, (3) menyampikan kalender akademik sekolah dan jadwal ujian sekolah utama dan susulan, (4) menyampaikan harapan terkait perangkat Android yang akan digunakan agar dikontrol daya tetap penuh, penggunaan HP pada malam sebelum ujian dari hal hal yang memberatkan seperti bermai game. Dan mengingatkan agar paket data diisi untuk kebutuhan ujian selama 8 hari, (5) menyampaikan prosedur jika siswa tiba tiba sakit maka haris dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Diakhir sesi Tau Kunil berpesan agar orang tua betul betul menjalankan fungsi kontrol selama siswa liburan agar 315 siswa yang menjadi tanggung jawab bersama semuanya sukses menuju gerbang masa depan terbaik mereka.
Sebelum kegiatan diakhiri Rijal Marja, S.Pd selaku sekretaris Panita dan pembawa acara membuka sesi tanya jawab kepada 3 orang penanya, 1 orang penanya bertanya tentang prosedur dans yarat mendaftar SNBT yang di jawab tuntas Oleh Hikmayadi, S,Pd selaku Staf waka kesiswaan yang selama ini mengawal proses pendaftaran siswa ke perguruan tinggi, kemudian penanya kedua tentang apa langkah yang ditempuh panitia jika siswa mengalami kendala tehnis terkait perangkat meskipun orang tua sudah berusaha maksimal, dan penanya terakhir tentang nilai batas minimal yang dipersyaratkan agar siswa Lulus. Keduanya dijawab tuntas oleh Tau Kunil selaku ketua panita.
Terakhir kepala sekolah berpesan kedepan jika memiliki naka yang duduk di SD dan SMP agar identitas yang tetulis di Ijazah anak harus sama dengan data yang tertulis di Kartu keluarga, karena data dapodik sekolah berbasis data Dukcapil, jika berbeda maka akan mengalami kendala dikemudian hari, sehingga harus segera diperbaiki. (Tim Rungan Sakola)